Arsip

Kamis, 26 Juni 2014

Sumber Daya Manusia dalam sebuah Organisasi

Pada suatu Organisasi terdapat beberapa Sumber Daya Manusia di dalam nya, dan untuk memiliki Sumber Daya Manusia yang kuat dalam Organisasi kita  akan melakukan langkah-langkah dalam penyediaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi yang kita miliki. Demi terwujudnya cita-cita organisasi kita harus melakukan seleksi terhadap Sumber Daya Manusia yang Organisasi kita butuhkan.

berikut adalah langkah-langkah dalam penyediaan Sumber Daya Manusia dan tahap-tahap proses seleksinya :

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
 

1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
 
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
 
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
 
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
 Seleksi 
Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut
 
Tahap-Tahap Proses Seleksi
 
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
 
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
 
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
 
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
 
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
 
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
 
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
 
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.

Pelatihan (Training)
 
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.


PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRASWASTAAN

Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.

Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.

Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan :
Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
Tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional

Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah :
“untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”

Seorang ahli bernama Henry fayol mengemukakan bahwa ada 16 garis pedoman ketika mengorganisasi Sumber Daya :


(1)   Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
(2)  Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya

(3)    Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik

(4)    Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha

(5)    Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat

(6)    Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer

(7)    Mendefinisikan tugas-tugas

(8)    Mendorong inisiatif dan tanggung jawab

(9)    Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
(10)  Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan

(11)  Mempertahankan disiplin

(12) Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi

(13)  Mengakui adanya satu komando/pimpinan

(14)  Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan

(15)  Melembagakan dan memberlakukan pengawasan

(16)  Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan kertas kerja
   
Dalam berorganisasi kita tidak dapat memberikan tugas yang menumpuk pada satu orang saja dikarenakan dapat mengganggu konsentrasi dan fokus, maka dari itu dalam berorganisasi kita dapat melakukan "Pembagian Tenaga Kerja".


PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR)

Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu

Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
(1) Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat

(2) Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain

(3) Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien

(4) Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk

Kerugian :
(1) Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia.

(2) Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
Seorang pengelola atau manajer dalam sebuah organisasi memiliki wewenang di dalam tugas nya, berikut adalah penjelasan nya:


Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan orang lain melalui perintah yang dikeluarkan

Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam sistem. 
Seorang pakar bernama Barnardberkata bahwa wewenang hanya akan diterima jika :

(1) Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan
(2) Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
(3) Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
(4) Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :

(1) Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
(2) Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
(3) Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
(4) Rantai komando yang lengkap
(5) Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
(6) Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan  organisasional
(7) Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer

Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan orang lain melalui perintah yang dikeluarkan

Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam sistem. 
Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akan diterima jika :

(1) Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan
(2) Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
(3) Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
(4) Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :

(1) Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
(2) Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
(3) Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
(4) Rantai komando yang lengkap
(5) Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
(6) Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan  organisasional
(7) Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
 http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar